Dosen Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi Berikan Sound System untuk Musholla Dusun Kandangan, Desa Rembes, Bringin, Semarang, Jawa Tengah

Dosen Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi Berikan Sound System untuk Musholla Dusun Kandangan, Desa Rembes, Bringin, Semarang, Jawa Tengah

Dalam semangat pengabdian masyarakat yang menginspirasi, para dosen dari Jurusan Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi UNDIP telah memberikan sumbangan yang berarti kepada masyarakat di Desa Rembes, Bringin, Semarang, Jawa Tengah. Kali ini, mereka telah menyumbangkan sebuah sound system untuk pengeras suara di musholla Dusun Kandangan. Musholla Dusun Kandangan, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi penduduk desa, sekarang memiliki sarana yang lebih baik untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan kegiatan komunitas. Sound system yang diberikan oleh dosen-dosen Sekolah Vokasi tidak hanya meningkatkan kualitas akustik di musholla, tetapi juga memudahkan para jamaah untuk mendengarkan ceramah dan kegiatan lainnya dengan jelas dan nyaman. Kehadiran sound system ini menjadi berkah bagi penduduk Desa Rembes, terutama di Dusun Kandangan, yang sebelumnya mungkin mengalami kesulitan dalam mendengarkan ceramah atau pengumuman di musholla. Para dosen Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi menunjukkan tidak hanya keahlian teknis mereka, tetapi juga kepedulian mereka terhadap kesejahteraan masyarakat. Penduduk Desa Rembes, terutama pengurus musholla dan jamaah, menyambut baik sumbangan ini dengan hati yang tulus. Mereka mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para dosen dan Sekolah Vokasi atas bantuan yang diberikan. Sound system ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman keagamaan mereka di musholla, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara warga Desa Rembes. Diharapkan bahwa semangat pengabdian masyarakat dari para dosen Sekolah Vokasi ini akan menginspirasi tindakan positif lainnya dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Keberadaan sound system di musholla Dusun Kandangan menjadi contoh konkret dari bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat di tingkat lokal.

Pengabdian Masyarakat Dosen Teknik Listrik Industri: Lampu Buatan Sendiri Merek Vokalite Terangi Desa Rembes, Bringin, Semarang

Pengabdian Masyarakat Dosen Teknik Listrik Industri: Lampu Buatan Sendiri Merek Vokalite Terangi Desa Rembes, Bringin, Semarang

Sebuah inisiatif yang menggembirakan telah dilakukan oleh para dosen dari Jurusan Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi di Jawa Tengah. Dosen-dosen yang berdedikasi ini tidak hanya mengajar di kelas, tetapi mereka juga mempersembahkan kontribusi nyata kepada masyarakat dengan menciptakan lampu buatan sendiri yang diberi merek “Vokalite”. Desa Rembes, yang terletak di Bringin, Semarang, telah menjadi penerima manfaat dari pengabdian masyarakat yang luar biasa ini. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan menerangi jalan-jalan yang gelap di desa tersebut, dosen-dosen tersebut mengembangkan lampu dengan teknologi canggih namun ramah lingkungan. Lampu-lampu ini tidak hanya memberikan cahaya yang terang, tetapi juga hemat energi, yang sangat penting bagi masyarakat pedesaan. Dengan merek Vokalite, lampu-lampu tersebut tidak hanya memberikan keamanan bagi penduduk desa, tetapi juga menunjukkan keberlanjutan dan inovasi yang dimiliki oleh Sekolah Vokasi dalam bidang teknik listrik. Penduduk Desa Rembes menyambut baik inisiatif ini dan merasa terbantu dengan kehadiran lampu-lampu Vokalite. Mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen dan institusi pendidikan yang telah peduli terhadap kesejahteraan mereka. Melalui pengabdian masyarakat yang berkelanjutan seperti ini, diharapkan akan terus ada inovasi-inovasi baru yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, serta memperkuat ikatan antara pendidikan tinggi dan masyarakat.

Lampu LED Buatan Sekolah Vokasi

Lampu LED Buatan Sekolah Vokasi

“Vokalite Siap Menerangi Dunia” itulah tagline dari lampu buatan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Melalui Program Teaching Factory Program Studi Teknik Listrik Industri siap membuat lampu LED dengan berbagai macam, yaitu mulai dari 7 watt, 9 watt, 12 watt, 15 watt, 20 watt, 30 watt dan 40 watt.

Pembuatan lampu LED melalui program teaching Factory sudah berjalan mulai tanggal 2 Oktober 2023. Proses pembuatannya tidak luput melibatkan mahasiswa Program Studi Teknik Listrik Industri dengan tujuan agar mahasiswa juga mengerti bagaimana cara membuat lampu LED dari awal hingga proses quality control.

Penelitian dan Pengabdian

Tak Ditemukan Hasil

Laman yang Anda rikues tak dapat ditemukan. Cobalah mengganti pencarian Anda, atau gunakan navigasi di atas untuk mencari postingan.

Pengabdian Pemasangan Solar Sel sebagai Lampu Penerangan

Kegiatan pengabdian Pemasangan Solar Sel sebagai Lampu Penerangan Jalan di Desa Rembes, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, sebagaian jalan masih belum terdapat lampu penerangan jalan. Hal tersebut dikarenakan letak jalan yang jauh dari rumah penduduk sehingga tidak ada sumber listrik yang bisa diapakai untuk lampu penerangan jalan. Padahal jalan tersebut merupakan jalan utama yang mejadi akses menuju desa. Kondisi tersebut dirasa bisa menimbulkan kerawanan yang bisa mengakibatkan tindak kejahatan.

Kendala ini bisa diatasi dengan cara memakai solar sel sebagai lampu penerangan jalan, dimana lampu tersebut tidak tergantung dengan sumber tegangan dari PLN. Lampu tesebut bekerja dengan memanfaatkan sinar matahari di siang hari. Sinar matahari tersebut akan diubah menjadi listrik yang kemudian disimpan di baterai. Listrik dari baterai inilah yang kemudian digunakan untuk menyalakan lampu di malaam hari.

Solar sel merupakan salah satu alternatif penerangan j alan dimana daya listrik disuplai oleh sinar matahari. Lampu ini menggunakan Modul Surya dengan waktu hidup hingga 25 tahun yang berfungsi menerima sinar matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic. Sistem photovoltaic bekerja dengan prinsip efek photovoltaic, yakni munculnya voltase listrik akibat kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat dibuka di bawah sinar matahari.

Untuk memenuhi tugas dosen di bidang pengabdian maka beberapa dosen dari Program Studi Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro bermaksud melakukan pemasangan foto sel sebagai saklar otomatis untuk instalasi penerang jalan di Desa Rembes, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang Penentuan lokasi penyuluhan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa mayoritas penduduk desa tersebut sudah memakai listrik, tapi masih ada jalan yang belum ada lampu penerangan jalan karena lokasinya yang jauh dari pemukiman. Padahal jalan tersebut merupakan jalan utama yang menjadi akses menuju desa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu diadakan pemasangan lampu jalan yang menggunakan sumber tenaga listrik dari matahari, yang tidak tergantung sama sekali dengan sumber tegangan dari PLN.

Pembuatan Dan Pemasangan Bilik Disinfektan Di Kecamatan Banyumanik

Merebaknya virus COVID-19 di Indonesia membuat banyak pihak melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus, salah satunya adalah dengan menyemprotkan cairan disinfektan di tempat-tempat publik yang sering kontak langsung dengan manusia. Disinfektan adalah zat atau proses membunuh kuman pada benda mati. Kuman bisa berupa virus, bakteri atau mikroorganisme lainnya yang bisa menyebabkan infeksi dan penyakit. Seperti dilansir Cancer.gov, kebanyakan disinfektan mengandung bahan kimia keras dan beracun. Sehingga dilarang digunakan pada kulit atau tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya. Hidrogen peroksida adalah salah satu bahan yang umum terkandung pada antiseptik dan disinfektan. Namun konsentrasinya lebih rendah pada antiseptik ketimbang disinfektan. Zat lainnya yang sering digunakan pada disinfektan adalah sodium hipoklorit. Bahan aktif yang juga umum terkandung pada cairan pemutih ini efektif membunuh virus, bakteri dan jamur, 10-60 menit setelah disemprotkan pada permukaan benda keras.

Oleh karena keterbatasan sumber daya, tidak semua tempat atau fasilitas publik disemprot cairan disinfektan secara berkala. Melalui mekanisme program pengabdian, dosen program studi Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi Undip diantaranya Dista Yoel Tadeus, ST, MT, Fakhruddin Mangkusasmito, ST, MT, Ari Bawono Putranto, S.Si, M.Si, Drs. Eko Ariyanto, MT dan Drs. Heru Winarno, MT, mengusulkan pembuatan dan pemasangan alat berupa bilik disinfektan yang akan dioperasikan di fasillitas publik yaitu Kecamatan Banyumanik. Masyarakat yang datang akan diarahkan untuk melewati bilik disinfectan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan di wilayah Kecamatan Banyumanik Tujuannya adalah untuk meminimalkan potensi penyebaran virus COVID-19 di fasilitas publik.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah berhasil dan selesai dilaksanakan. Unit bilik disinfektan beserta komponen pendukungnya telah diserahterimakan kepada kantor kecamatan Banyumanik melalui Kepala Kecamatan secara langsung. Saat ini alat tersebut dioperasikan dan digunakan untuk men-disinfeksi pakaian yang dikenakan oleh masyarakat yang datang ke kantor kecamatan Banyumanik. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi penyebaran COVID-19 di wilayah public khususnya di kantor kecamatan Banyumanik.