M. Aji Pradana

Saya merasa bangga pernah menjadi bagian dari keluarga D3 Teknik Elektro Undip. Banyak ilmu yang kita peroleh, dari hardskill terkait rumpun pembelajaran elektro di kampus baik secara lisan maupun praktik. Serta softskill terkait cara komunikasi, leadership, problem solving, dsb. Mungkin sebagian orang hanya melirik sebelah mata karena kita D3, namun justru saya bangga dan bersyukur tentang hal itu. Kini ilmu yang telah saya terima di bangku kuliah, dapat sangat bermanfaat untuk pekerjaan saya sehari-hari. Sukses dan jaya terus Elektro Vokasi Undip!
(Alumni Diploma III Teknik Elektro, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Angkatan 2016)

Guest-Lecturer : PLTS, Konsep dan Aplikasinya

Pada hari Senin, 27 September 2021, Program Studi STr. Teknik Listrik Industri melaksanakan kegiatan Kuliah Tamu atau Guest Lecturer dengan mengambil tema PLTS, Konsep dan Aplikasinya. Kuliah tamu ini disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Subiyanto, ST, MT. Beliau adalah Guru Besar Teknik Elektro dari Universitas Negeri Semarang. Dalam Kuliah ini disampaikan mengenai trend teknologi PLTS menggunakan Photovoltaic (PV), karakteristik, pengembangan serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi Undip, yang di wakili oleh Wakil Dekan 1 Sekolah Vokasi Undip, Dr. Ida Hayu Dwimawanti, MM, menyampaikan bahwa kegiatan kuliah tamu merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi Sekolah Vokasi atau Program Studi, khususnya bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensinya pada bidang ilmu yang dipilih. oleh karenanya, Sekolah Vokasi Undip akan terus mendorong Program Studi untuk terus melaksanakan kegiatan kuliah tamu. Selain itu, manfaat yang dapat diambil dari kegiatan kuliah tamu adalah terjalinnya kerjasama dan komunikasi dengan perguruan tinggi yang lain, sehingga bisa saling share pengalaman, ilmu pengetahuan dan informasi. Juga dapat memberikan suasana yang berbeda bagi mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan.

Pada akhirnya, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan program studi umumnya, serta khususnya bisa menambah pengetahuan mengenai PLTS bagi peserta kuliah umum ini.

Vokasi Undip Hidupkan Budaya “Piyaos” Lewat Dispenser Air Publik

Budaya penyediaan air minum secara gratis atau disebut “piyaos” bagi orang yang sedang melakukan perjalanan adalah hal lumrah di masa lampau. Namun berangsur-angsur, budaya tersebut mulai ditinggalkan.

Menghilangnya budaya “piyaos” di era modern saat ini terutama di kota besar dapat disebabkan oleh mudahnya masyarakat mendapatkan air minum dalam kemasan sekali pakai yang dinilai lebih higienis, portable, dan kualitasnya terjaga. Selain dalam bentuk kemasan sekali pakai, air minum  juga disediakan dalam wadah yang lebih besar (galon) di mesin dispenser yang lazim ditemukan di rumah, perkantoran, sekolah/kampus, rumah sakit, dan industri.

Kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi air minum dalam kemasan sekali pakai menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan mengingat limbah plastik yang dihasilkan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.

Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah mengeluarkan Instruksi Menteri No.1/M/INS/2019 tentang larangan penggunaan kemasan air minum berbahan plastik sekali pakai dan/atau kantong plastik di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Implikasi peraturan tersebut secara praktis akan mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan plastik sekali pakai khususnya di wilayah kampus.

Penyediaan air minum pun praktis hanya akan mengandalkan mesin dispenser galon konvensional yang ditempatkan di banyak titik. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah terganggunya kontinuitas suplai air minum diakibatkan frekuensi isi ulang yang tinggi (karena kapasitas kecil).

Pemantauan kapasitas air yang bersifat manual juga akan menyulitkan operator dalam melakukan fungsinya, seiring dengan besarnya jumlah titik yang harus dilayani.

Tim Sekolah Vokasi Undip yang terdiri dari Dista Yoel Tadeus ST MT , Fakhruddin Mangkusasmito ST MT, Qory Nur Rohmat dan Haidar Amir Faruqi dari prodi STr-Teknik Listrik Industri Berkolaborasi dengan PT Arisa Mandiri Pratama sebagai industrinasional.

Penelitian ini mengusulkan sebuah rancangan baru mesin smart dispenser air minum yang diimplementasikan di kampus Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro sebagai solusi untuk menghidupkan kembali budaya piyaos yang bisa dikatakan hampir punah sekaligus mengatasipermasalahan yang berpotensi timbul dari pelaksanaan Instruksi Menteri yang telah diuraikan sebelumnya.

Rancangan baru mesin dispenser air minum berfokus pada peningkatan kapasitas air dan penyematan teknologi terkini berbasis internet of things (IoT) untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional penyediaan air siap minum di wilayah dekanat Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

Air siap minum tidak hanya diperuntukkan bagi dosen dan karyawan tetapi juga bagi tamu dan mahasiswa yang membutuhkan. Sehingga keberadaan smart dispenser tersebut dapat menjadi bentuk layanan kampus tambahan kepada mahasiswa.

Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai yaitu penyempurnaan secara berkelanjutan pada sisi desain dan teknis dispenser melalui proses evaluasi dari hasil pengujian fungsional dan lapangan serta implementasi tidak hanya di kampus Universitas Diponegoro tetapi juga di wilayah lain yang lebih luas seperti fasilitas publik daerah atau tempat wisata.

Pada akhirnya sinergitas antara budaya lokal dan pemanfaatan teknologi hasil penelitian yang tepat sasaran diharapkan dapat terealisasi dengan baik.

———
Artikel ini sudah Terbit di AyoSemarang.com, dengan Judul Vokasi Undip Hidupkan Budaya “Piyaos” Lewat Dispenser Air Publik, pada URL https://www.ayosemarang.com/read/2020/03/12/53543/vokasi-undip-hidupkan-budaya-piyaos-lewat-dispenser-air-publik

Penulis: Adib Auliawan Herlambang
Editor : Adib Auliawan Herlambang

Jasmine Aulia, Mahasiswa Berprestasi Sekolah Vokasi Undip

Jasmine Aulia adalah mahasiswi program studi Elektro Sekolah Vokasi Undip angkatan 2017, dimana tahun 2019 ini berhasil memperoleh penghargaan Thailand Investor Day 2019, Thailand Investor Day 2019 adalah suatu ajang kompetisi bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh National Research Council Thailand dimana NRCT adalah lembaga riset kerajaan thailand.

Kompetisi ini berupa presentasi karya dan expo dimana karya yang saya bawakan di kompetisi ini adalah FIshco-Box” ujar dara yang suka nonton dan traveling ini.

“Fishco-Box ialah alat pendingin masa pasca panen ikan bagi para nelayan aat ini digunakan khususnya di indonesia karena indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. tujuan dari alat ini ialah untuk membantu para nelayan untuk menangani masalah dalam pascapanen ikan sebelum di jual ke tengkulak atau pun pasar tradisional agar ikan yang dijual masih tetap fresh dan baik untuk di konsumsi.

“Alat ini ramah lingkungan dan murah dan juga mudah untuk dibuat karena menggunakan barang barang bekas dan tentunya tidak merusa lingkungan. Kompetisi ini adalah dalam bidang sains khususnya untuk mempamerkan inovasi terbaru yang ada didunia. Dalam kompetisi ini banyak sekali negara yang bergabung untuk mempamerkan inovasinya seperti taiwan, singapure, malaysia, amerika serikat ,korea, china, thailand, arab saudi, india, polandia, jerman ,jepang,turki,dll.

Mahasiswi program studi elektro sekolah vokasi Undip telah meraih beberapa penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional diantaranya  Bronze Medal Thailand Investor Day Tahun 2019, Juara 2 LKTIN TUN IMC 2019 Tahun 2019, MAWAPRES 3 Program Diploma Universitas Diponegoro Tahun 2019, Bronze Medal Seoul Internasional Invention Fair Tahun 2018 dan Lolos Pendanaan Dana Hibah Penelitian Universitas Diponegoro Tahun 2018.

Jasmine yang kini menginjak semester IV di program studi teknik elektro ini bercita-cita setelah lulus kuliah nanti ingin  membuka usaha atau berwirausaha dibidang startup karena menurutnya para generasi muda sekarang ini banyak yang berkeinginan bekerja di zona nyaman menjadi PNS dan pegawai BUMN, saya ingin merubah mindset tersebut karena untuk menjadi sukses tidak harus menjadi pegawai saja berwirausahapun kita juga dapat meraih kesuksesan”ungkap dara kelahiran Jakarta ini.